Abepura, 16/01/2021
Yayasan Al-Barkah Abepura melaunching gerakan Wakaf Pendidikan sebagai stimulus dan motivasi bagi para guru, menejemen yayasan dan keluarga SIT serta masyarakat luas agar memaksimalkan kontribusi kebaikannya menjadi pelopor-pelopor penggerak peradaban dan kemajuan umat melalui pendidikan.
Ketua Yayasan H. Maddu Mallu, SE, MBA melalui sambutannya mengatakan beberapa point penting sebagai core of the core gerakan positif ini, yakni
Perbanyak syukur kepada Allah dan sholawat kepada nabi Muhammad SAW serta istiqomah dalam kebaikan.
Bahwa program wakaf pendidikan ini adalah untuk mendukung dan meningkatkan implementasi serta kualitas dari visi misi serta program pendidikan Sekolah Islam Terpadu (SIT) ini.
Dengan adanya wakaf pendidikan ini dapat menjadi media memudahkan calon-calon donatur dan donatur tetap saat ini untuk lebih mudah berdonasi dan mensupport tercapainya visi misi sekolah.
Launching Wakaf Pendidikan ini adalah program strategis yang insya Allah menjadi wasilah bagi gerakan infaq sedekah di Jayapura dan seluruh Indonesia pada umumnya.
Setelah melaunching internal program promotif ini, akan dilanjutnya dan dimasifkan gerakannya ke masyarakat luas misalnya paguyuban, majlis taklim, komunitas, masjid-masjid, lembaga-lembaga donatur dan seterusnya sehingga masyarakat luas makin paham dengan gerakan wakaf dan manfaat besarnya untuk perbaikan pendidikan.
Wakaf pendidikan ini juga dalam proses dipayungi oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) agar dapat di audit oleh lembaga publik dan mudah di akses oleh masyarakat luas.
Dukungan hadir juga oleh direktur SIT Qurrota A’yun Dr. Komari, M.Ed, Komite Sekolah, Pembina, delegasi Bank Syariah Mandiri dan tamu undangan, menyambut antusias gerakan wakaf pendidikan ini sebagaimana motivasi dan fadhilah wakaf yang telah disampaikan oleh ustadz Taufiqurrahman, S.Sos.I di awal pembukaan kegiatan.
Gerakan wakaf pendidikan ini sendiri terbagi menjadi 5 kategori, yakni:
01 = Makan dan minum Santri
02 = Pembangunan gedung tahfidz Madani
03 = Pendidikan Santri /Siswa
04 = Kesejahteraan Guru
05 = Produktif/usaha-usaha Santri
Mengapa gerakan wakaf pendidikan ini perlu dilaunching? Karena setiap lembaga pendidikan membutuhkan pendanaan dalam rangka mengembangkan pendidikan yang berkualitas lagi berdaya saing.
Pada zaman ini, salah satu upaya para praktisi pendidikan Islam dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah mencari alternatif sumber pendanaan yang kuat dalam memenuhi segala kepentingan pendidikan. Maka pada abad modern ini wakaf menjadi salah satu potensi besar untuk memperoleh pendanaan yang memadai dalam mengembangkan lembaga pendidikan.
Dengan adanya 5 kategori gerakan wakaf ini, diharapkan bisa menjadi alternatif yang memudahkan masyarakat untuk berwakaf, mendukung pelaksanaan program-program pendidikan di SIT Qurrota A’yun Abepura.
Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi cara berdonasi menggunakan QRIS (barcod) yang disponsori oleh Bank Syariah Mandiri Abepura. Dan semua peserta antusias memberikan donasi terbaiknya, masya Allah.
Allah memotivasi dalam berfirman-Nya:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh:261)
Rasulullah SAW mengingtkan dalam sabdanya:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali dari 3 perkara, 1. shodaqoh jariyah, 2. ilmu yang bermanfaat, 3. anak sholih yang mendoakan orang tuanya.” (H.R Muslim)
Wakaf sendiri termasuk dalam shodaqoh jariyah. Dan sungguh bahagia orang-orang yang telah meninggal dunia dan sudah tidak dapat beramal, tapi pahalanya masih terus mengalir.
Jika generasi muda Islam adalah benih-benih harapan peradaban, maka tanamlah dan bantu mereka meskipun besok kiamat.
Redaksi:
Humas
Komentar Terbaru